EDUKASI MANFAAT MADU UNTUK PENCEGAHAN JERAWAT BAGI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH SYAFI’IYAH SUKOREJO SITUBONDO

Authors

  • Rini Junaidah Universitas Ibrahimy
  • Fadilatul Aini Universitas Ibrahimy

DOI:

https://doi.org/10.36728/scsej.v2i2.33

Abstract

Madu adalah bahan yang mengandung antioksidan tinggi. Sifat antioksidan dalam madu disebabkan oleh berbagai macam komponen yang ada di dalam madu, diantaranya adalah komponen flavonoid, fenolat, vitamin C, asam amino, enzim, katalase, dan lain-lain. Madu memiliki banyak khasiat. Bentuk madu berupa cairan kental, warnanya bening atau kuning pucat sampai kecoklatan. Rasanya manis dengan aroma enak dan segar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat yang terkandung dalam madu sebagai pencegahan jerawat dan antioksidan terhadap kulit. Jerawat merupakan penyakit kulit yang sering terjadi pada masa remaja bahkan hingga dewasa yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista pada daerah wajah, leher, lengan atas, dada, dan punggung. Metode yang digunakan berupa penyuluhan terhadap santri putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Hasil dari beberapa responden ada sebagian responden yang mengalami gatal dan iritasi pada daerah wajah.  

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adriani, R., 2011, Identifikasi dan Karakterisasi Sifat Kimia dan Sifat Fisik dari Madu Asli dengan Madu yang Dijual di Pasaran Medan, Skripsi, Departemen Kimia,FMIPA Universitas Sumatera Utara, Medan.

Afriyanti RN. Acne Vulgaris Pada Remaja. Med Fac Lampung Univ. 2015;4(6):102–9.

Anggaraini, S. 2008. Keamanan Pangan Kaitannya Dengan Penggunaan Bahan Tambahan Dan Kontaminan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.

Apriadji, W. H. 2018. Makan enak untuk Hidup Sehat,Bahagia, dan Awet Muda. Jakarta: Gramedia Pustaka

Baskhara, A. L., 2008, Khasiat Keajaiban Madu untuk Kesehatan & Kecantikan, Yogyakarta, Smile-Book.

Djakaria SA, Batubara I, Raffiudin R. Antioxidant and Antibacterial Activity of Selected Indonesian Honey against Bacteria of Acne. J Kim Sains dan Apl. 2020;23(8):267–75.

Elliza, N. (2010). Pengaruh Pemberian Madu terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichis Coli. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Gregorius, Florentinus. 2014. Jerawat yang Masih Perlu Anda Ketahui. Graha Ilmu. Yogyakarta

Hammad, Said, Mukaddimah 99 Resep Sehat dengan Madu, Solo: AQWAMEDIKA, Cet.VI, 2011.

Ihsan, A. A., 2011, Terapi Madu Hidup Sehat Ala Rasul, Javalitera, Yogyakarta.

Mayuna. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Madu dan Air Perasan Jeruk Nipis Terhadap Penyembuhan Jerawat. Jurnal Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan, Universitas Negeri Padang.

Mitsui T., 1997, New Cosmetic Science, Dalam Elsevier Science B.V., Amsterdam.

Muliyawan, D, & Suriana, N. 2013. A-Z tentang Kosmetik. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Murtidjo, B. A., 1994, Memelihara Lebah Madu, Yogyakarta, Kanisius.

Muslim Z, Meinisasti R, Adi Irawan P. Screening Fitokimia Dan Penetapan Potensi Madu Hutan Sebagai Agen Antibakteri Terhadap Bakteri Propinibacterium Acne dan Staphylococcus Aureus. J Farm Higea. 2021;13(1):2021.

Muslim, T., 2014, Sebaran dan Karakteristik Persarangan Apis dorsata Binghami, Prosiding Seminar KSDA : 67-78.

Notoadmojo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Odetta, A. T. (2019). Pemanfaatan ekstrak moringa oleifera sebagai masker organik untuk merawat kesehatan kulit wajah. Jurnal keluarga sehat sejahtera vol. 17 (2)

Wulansari, D. (2018). Madu Sebagai Terapi Komplementer. Yogyakarta: Graha Ilmu

Downloads

Published

2024-07-31

Issue

Section

Articles